Debit Air Baku Perumda Air Minum Penajam Paser Utara Terus Menyusut

Ari B

Kondisi Sungai Lawe-Lawe di Kecamatan Penajam.

Penajam, helloborneo.com – Debit air Sungai Lawe-Lawe sebagai sumber air baku Perusahaan Umum Daerah atau Perumda Air Minum Danum Taka Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, terus menyusut seiring jarangya hujan mengguyur wilayah setempat.

Direktur Perumda Air Minum Danum Taka Abdul Rasyid saat dihubungi helloborneo.com, Sabtu mengatakan ketinggian air Sungai Lawe-Lawe sebagai sumber air baku pengolahan air bersih tersisa sekitar tiga meter.

“Level air Sungai Lawe-Lawe hanya tersisa 2,5 sampai tiga meter dari ketinggian normal mencapai 14 meter,” ungkapnya.

Jika cuaca panas terus atau jarang turun hujan lanjut Abdul Rasyid, maka operasional mesin produksi pengolahan air bersih yang awalnya 200 liter per detik akan diturunkan menjadi 110 liter per detik.

Dalam meningkatkan produksi air bersih di Kabupaten Penajam Paser Utara, Perumda Air Minum Danum Taka telah mengusulkan beberapa opsi atau pilihan untuk menambah sumber air baku.

Sumber air baku pengolahan air bersih bisa ditambah menurut Abdul Rasyid, dengan memaksimalkan air di Bendung Lawe-Lawe atau membuat embung di sekitar bendung.

“Pilihan yang paling memungkinkan adalah membendung sungai ke badan intake (penampungan air) instalasi pengolahan air bersih,” ujarnya.

Namun Abdul Rasyid menimpali lagi, untuk sementara akan dibuat saluran baru dari Sungai Lawe-Lawe menuju ke kolam penampungan air terlebih dahulu agar air dapat dialirkan ke mesin instalasi pengolahan air bersih (water treatment plant/WTP).

Perumda Danum Taka akan bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang atau PUPR Kabupaten Penajam Paser Utara untuk normalisasi Sungai Lawe-Lawe agar air tidak terbuang ke laut.

“Disekitar kolam penampungan air (intake) banyak rawa, jadi kemungkinan air disalurkan ke Sungai Lawe-Lawe dulu untuk menampungnya,” kata Abdul Rasyid.

“Di Sungai Lawe-Lawe harus dibuatkan saluran baru ke kolam penampung agar air yang banyak terbuang ke laut dapat dialirkan ke mesin WTP,” ucapnya. (bp/hb)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.