Petani Kukar Mulai Kembangkan Budidaya Jahe Lontar

Foto Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Kartanegara , Sutikno.

Kutai Kartanegara, helloborneo.com – Jahe kini menjadi alternatif untuk pengembangan tanaman holtikultura. Sejak 2018 silam tercatat seluas 22.293 meter persegi yang tersebar di delapan kecamatan.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Kartanegara , Sutikno menyebutkan salah satu kecamatan yang menjadi unggulan bagi para petani yang menanam jahe di kecamatan Loa Kulu, dengan luas tanam 77,25 hektare yang terbagi dalam delapan desa.

Desa Jonggon, salah satu lokasi yang turut mengembangkan tanaman jahe mulai memanfaatkan potensi lahan-lahan kosong yang ada disekitar desa mereka, seperti memanfaatkan pekarangan yang ada disekitar rumah, serta memanfaatkan sisi – sisi dari kolam untuk berkebun jahe.

“Ditahun 2019 pun mengalami peningkatan 3 kali lipat dengan jumlah kecamatan yang sama, yakni seluas 171,144 meter persegi. Komuditi jahe diakui sebagai salah satu komuditi yang melimpah di Kukar,” sebut Sutikno, Rabu (18/11/2020).

Foto Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Kutai Kartanegara, Sugiono.

Ditambahkan oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Kutai Kartanegara, Sugiono, jenis jahe yang ditanam adalah jenis jahe lontar, dimana keunggulan dari jahe lontar ini dengan rasa yang cukup khas, yaitu rasa yang agak sedikit pedas dari jenis jahe yang lainnya.

“Waktu itu di datangi Bappenas melihat jahe unggulan atau jahe lontar. Hasil produksi perhektarnya bisa 20 ton, jika petani menjualnya bisa mencapai harga Rp25 ribu perkilonya,hal ini tentu sangat menguntungkan bagi perekonomian petani jahe. Makanya potensinya besar sekali,” pungkas Sugiono. (/sop/hb)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.