Berau, helloborneo.com – Dalam kurun waktu 100 hari kerja Bupati dan Wakil bupati Berau Sri Juniarsih – Gamalis, melalui salah satu program prioritasnya yakni menekan angka penyebaran Covid 19 di Kabupaten Berau, diklaim berhasil.
Hal tersebut terbukti dari penurunan angka positif Covid 19 yang terus terjadi, bahkan beberapa kecamatan telah menjadi zona hijau, dan teranyar, Kecamatan Tanjung Redeb yang terus berada di zona merah, per hari ini menjadi zona orange dengan kasus positif yang masih dirawat tersisa 51 pasien.
“Alhamdulillah khusus untuk program bupati yakni menekan angka Covid 19, itu sudah berhasil karena kasus positif terus melandai, dan hari ini Tanjung Redeb telah orange,” ungkap Wakil Bupati Berau Gamalis, saat ditemui Selasa (8/6/2021).
Menurunnya angka kasus positif Covid 19 akibat pembatasan yang dilakukan pada ramadan dan Idulfitri lalu, diantaranya meniadakan halal bilhalal, serta menutup tempat wisata. Selain itu juga dibantu oleh penguatan Satuan Gugus Tugas (Satgas) di tiap kelurahan dan kampung, serta pemeriksaan ketat pelaku perjalanan di bandara.
“Menurunnya orang positif ini karena juga dibantu adanya pengetatan pada puasa dan lebaran kemarin, hingga kerja keras Satgas yang dibentuk di kelurahan atau kampung membawa hasil,” imbuhnya.
Selain berhasil menekan penyebaran Covid 19 dalam seratus hari kerja, bupati dan wakil bupati Berau juga berhasil menyelesaikan permasalahan batas provinsi Berau – Kaltara (Bulungan), serta beberapa program lain yang berhasil direalisasi, seperti percepatan pembangunan tingkat RT dengan pemberian anggaran senilai Rp50 juta untuk setiap RT, beasiswa Berau Cerdas, program SIGAP, serta pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada jompo dan masyarakat kurang mampu.
“Dari 18 program yang diusung, sejauh ini ada yang telah direalisasi, salah satunya mempertegas batas Berau – Bulungan” tambahnya.
Selanjutnya, Ia dan Bupati berjanji akan fokus pada program prioritas lainnya, yakni pembangunan Rumah Sakit Tipe B, dimana program tersebut merupakan lanjutan program pemerintahan terdahulu yang gagal direalisasikan (nr/sop/hb)