Ari B

Penajam, helloborneo.com – Lahan lokasi genangan bendungan di wilayah Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, untuk memenuhi kebutuhan air bersih ibu kota negara Indonesia yang baru, mulai dibebaskan.
“Kami pastikan pembebasan lahan genangan Bendungan Sepaku mulai dilakukan,” ujar Kepala Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Penajam Paser utara, Nicko Herlambang ketika ditemui helloborneo.com di Penajam, Selasa.
Sesuai rencana tambahnya, BWS (balai wilayah sungai) Kalimantan Timur akan membebaskan lahan mencapai 342 hektare untuk lokasi genangan bendungan tersebut.
Sejumlah wilayah di Kecamatan Sepaku masuk dalam lokasi genangan bendungan yakni, Desa Tengin Baru, Sukomulyo dan Desa Argomulyo.
“Kami harapkan pembebasan lahan genangan bendungan itu dapat selesai pada tahun ini (2021), sehingga segera dilanjutkan dengan pembangunan fisik,” ucap Nicko Herlambang.
Sebelumnya BWS Kalimantan Timur telah membebaskan 88 hektare lahan untuk lokasi pembangunan tubuh atau konstruksi Bendungan Sepaku.
Saat ini dilakuan kegiatan pembukaan lahan (land clearing) di atas lahan yang telah dibebaskan untuk lokasi pembangunan tubuh bendungan.
Anggaran pembebasan lahan dan pembangunan fisik Bendungan Sepaku jelas Nicko Herlambang, bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau APBN.
Pembangunan Bendungan Sepaku dengan luas mencapai 430 hektare tersebut untuk mencukupi kebutuhan air bersih bagi masyarakat ibu kota negara Indonesia yang baru.
Bendungan Sepaku juga untuk pengendalian banjir serta dijadikan daerah pariwisata waduk dan konversi DAS (daerah aliran sungai) Tengin Baru.
Bendungan yang dibangun di wilayah Kecamatan Sepaku tersebut memiliki daya tampung sekitar 11,6 juta kubik dengan debit air 2.400 liter per detik.(adv/bp/hb)