Joko Sugiarto

Balikpapan, helloborneo.com – Panglima Kodam atau Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto mempersiapkan Depo Pendidikan Kejuruan (Dodikjur) yang berlokasi di Kelurahan Manggar, Kecamatan Balikpapan untuk pasien terpapar virus corona.
“Kami akan mempersiapkan Dodikjur yang ada di Manggar Balikpapan Timur, yang dapat menampung hingga 300 pasien,” ungkap Heri Wiranto ketika dihubungi helloborneo.com di Balikpapan, Sabtu.
Dodikjur tersebut dipersiapkan sebagai antisipasi apabila sewaktu-waktu dibutuhkan untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19.
Saat ini keterisian tempat tidur khusus pasien virus corona di 11 rumah sakit rujukan di Kota Minyak (sebutan Kota Balikapan) mencapai 90 persen, disebabkan banyaknya pasien dengan gejala berat yang perlu dirawat di rumah sakit.
Tercatat Jumat (9/7) terjadi penambahan 258 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Balikpapan, sehingga penambahan tempat isolasi mandiri diharapkan Heri Wiranto mampu meringankan beban rumah sakit rujukan. Sebab, rumah sakit rujukan sudah nyaris penuh.
Tempat isolasi mandiri terpusat juga diharapkan bisa menekan kematian warga saat isolasi mandiri seperti yang terjadi di Pulau Jawa.
OTG (orang tanpa gejala) yang tidak memungkinkan untuk isolasi mandiri di rumah akan dirawat di tempat yang sudah disediakan pemerintah dengan dipantau petugas kesehatan.
“Mereka yang menjalani isolasi mandiri juga akan mendapat perhatian khusus, termasuk diberikan obat-obatan yang bertujuan untuk penyembuhan. Jadi tidak semua orang harus dirawat ke rumah sakit,” ucap Heri Wiranto.
Kerja sama warga dan pemerintah bisa menurunkan angka penyebaran COVID-19 tegas Pangdam, kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan adalah kunci mencegah penularan virus corona.
Pemerintah Kota Balikpapan tengah berupaya menambah kapasitas rumah sakit dan tenaga kesehatan tambahan, termasuk melaksanakan dengan intensif program vaksinasi nasional.
Provinsi Kalimantan Timur merupakan daerah dengan kasus tertinggi di luar Pulau Jawa dan Bali, dan Kota Balikpapan menjadi salah satu penyumbang kasus yang cukup tinggi dari 34 kota/kabupaten di Indonesia. (bp/hb)