Pemerintah Kabupaten Berau Siapkan Bantuan Yatim Piatu Akibat COVID-19

Nita Rahayu

Foto Bupati Berau, Sri Juniarsih.

Berau, helloborneo.com – Pemerintah Kabupaten Berau menyiapkan bantuan untuk anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal akibat COVID-19.

Bupati Berau, Sri Juniarsih saat ditemui helloborneo.com di Berau, Jumat menegaskan, pemerintah kabupaten akan memberikan perhatian kepada anak yatim piatu karena virus corona.

“Banyak berita bahwa COVID-19 berdampak kepada beberapa keluarga maupun anak yang masih memerlukan pendampingan lebih,” ujarnya.

“Sejak mendengar dari awal, kami langsung instruksikan asisten satu untuk diteruskan kepada dinas terkait menyangkut yatim piatu dampak virus corona itu,” tambah Sri Juniarsih.

Pemerintah Kabupaten Berau jelas Bupati, sedang melakukan pendataan berkelanjutan agar nantinya bantuan tidak terlewat sedikitpun.

Sri Juniarsih prihatin dan mengeluarkan instruksi beban anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal akibat COVID-19 akan ditanggung negara dan Pemerintah Kabupaten Berau.

Sudah menjadi tugas pemerintah untuk menanggun keberlangsungan hidup anak yatim piatu yang ditinggal kedua orang tuanya secara langsung, Bupati selalu mengimbau masyarakat terus mematuhi protokol kesehatan agar kasus kematian bisa ditekan.

“Masyarakat maupun instansi juga untuk ikut menjaga lingkungan sekitar dan kerabat agar terhindar dari penularan virus corona,” kata Sri Juniarsih.

Kepala Dinas Sosial atau Dinsos Berau, Totoh Hermanto menjelaskan, pemerintah kabupaten telah melakukan rapat bersama pemerintah provinsi maupun Kementerian Sosial atau Kemensos menyiapkan dua skema jangka pendek dan jangka panjang.

Bantuan dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah atau APBD yang masuk dalam skema jangka pendek tengah berlangsung berupa pemberian bantuan sembako untuk keberlangsungan hidup mereka.

“Untuk bantuan sembako juga ada yang berasal dari banyak pihak, Korpri, BPBD, dari Baznas, pihak Dinsos, dan beberapa pihak lain kita himpun dari swasta dan perusahaan juga,” ungkap Toto Hermanto.

Untuk jangka panjang, semua yatim piatu akan masuk ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang ditetapkan menjadi KPM (keluarga penerima manfaat), sehingga kesehatan, pendidikan dan juga bantuan sosial lainnya akan ditanggung oleh pemerintahan melalui Kemensos.

Bantuan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur belum jelas dan masih akan menunggu arahan kembali, kemungkinan besar bisa berupa santunan. Saat ini yang tengah berjalan masih berupa bantuan jangka pendek.

“Data sementara Dinas Sosial, total yatim piatu pasca COVID-19 sudah mencapai 80 dan masih pendataan terus, dipemberdayaan perempuan juga melakukan pendataan karena mereka bersentuhan langsung dengan anak,” ucap Toto Hermanto. (bp/hb)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses