ES Yulianto
Penajam, helloborneo.com – Pemenuhan air bersih di Kabupaten Penajam Paser Utara membutuhkan dana insentif khusus daerah asal sekitar Rp389 miliar. Hal ini guna mencukupi air bersih imbas dari perpindahan Ibu Kota Nusantara.
Dijelaskan Kepala Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Nicko Herlambang bahwa saat ini cakupan air bersih baru mencapai 30% hanya untuk jumlah penduduk di 3 kecamatan yakni Kecamatan Babulu, Kecamatan Waru dan Kecamatan Penajam.
“Posisi hari ini pemenuhan kebutuhan air bersih di Kabupaten Penajam Paser Utara baru bisa tercapai 30% dari total penduduk di Kecamatan Penajam, Kecamatan Babulu dan Kecamatan Waru sedangkan Kecamatan Sepaku sudah menjadi tanggung jawan Badan Otorita,” Kata Nicko Herlambang, senin (25/07)
Sedangkan nasib air bersih bagi penduduk di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara dirasa aman dengan hadirnya Bendungan Sepaku–Semoi serta Intake Sepaku.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara kini khawatir krisis air bersih di 3 Kecamatan tersebut. Pasalnya imbas dari penambahan penduduk di Kecamatan Sepaku berdampak di penambahan penduduk di Kecamatan lainnya.
“Dikhawatirkan krisis air karena sebagian besar sumber air bersih banyak ada di Kecamatan Sepaku bukan di Kecamatan Penajam, Kecamatan Babulu dan Kecamatan Waru. Dengan lepasnya sepaku kita kehilangan potensi sumber air baku kita,” jelasnya.
Dengan imbas pertambahan penduduk menjadi beban daerah dari 30% cakupan air bersih dimungkinan akan bertambah. Hal tersebut menjadi penyebab pemerintah daerah mengusulkan dana insentif daerah asal senilai Rp389 miliar kepada pemerintah pusat pekan lalu
“Inilah dasar kita mengusulkan dana insentif khusus daerah asal supaya kesenjangan ini tidak terlalu jauh ketika IKN terbangun. Muspida, Kepala Daerah dan Sekretaris Daerah juga datang. Pembangunan kami baru dimulai 20 tahun yang lalu sehingga tidak bisa menjadi pembanding dari daerah lainnya,” tutur Nicko Herlambang.
Penggunaan anggaran tersebut akan diperuntukan untuk kebutuhan pembangunan bendungan Lawe-Lawe hingga jaringan perpipaan. Dengan terpenuhinya dana insentif khusus daerah asal ini bisa mencapai persentase 100% kebutuhan air bersih bagi penduduk.
“Harapan kita bendungan Lawe-lawe dan kelengkapan jaringan segala hampir butuh Rp389 miliar ini yang menjadi harapan untuk mencapai kata 100 persen bagi penduduk saat ini,” pungkasnya. (log)