Tun MZ
Penajam, helloborneo.com – Training dan sertifikasi digelar BPVP (Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas) Samarinda, Pelatihan berbasis kompetensi (PBK) Mobile Training Unit (MTU) kawasan Waru Kabupaten Penajam Paser Utara meliputi 5 program pelatihan: Pembuatan Pakan Ikan, Pembudidayaan Ikan Air Tawar, Cinematography, pembuatan roti dan kue serta Barista.
Untuk durasi pelatihan sekitar 16 hari dan diakhir pelatihan akan diadakan Asesmen (sertifikasi kompetensi kerja) oleh LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) yang membidangi kelima program tersebut.
Program pelatihan ini bertujuan meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan attitute SDM di Wilayah Waru dan sekitarnya dalam rangka mendukung IKN Nusantara. Jumlah peserta yang dilatih sebanyak 80 peserta yang terdiri dari 16 peserta pada masing2 program pelatihan.
Pelatihan yang diselenggarakan BPVP Samarinda murupakan program yang sangat baik untuk medukung berkembangnya UMKM di daerah-daerah seperti di Kabupaten Penajam Paser Utara 9PPU) ini.
Melihat di PPU bisnis FnB cukup berkembang khususnya kedai kopi, perlu diimbangi dengan knowladge dan skill yang memadai untuk memberikan hasil terbaik untuk costumer dan mampu mengedukasi dan mengembangkan perekonomian lokal.
Nugraha Pradana sebagai instruktur Barista mengatakan antusias dan semangat peserta di sini sangat bagus, mereka mau belajar dan berkembang, terlebih mereka juga pelaku usaha yang ingin benar-benar ingin upgrade knowladge agar tidak tetinggal dengan daerah lain, budaya seperti ini harus dijaga dan ditularkan agar proses saling ajar terus berjalan, dan komunitas ini bisa semakin berkembang dan eksis.
Adapun materi kebaristaan yang diajarkan pada training ini adalah, Pengenalan kopi dari hulu hingga hilir, cupping, perhitungan HPP, penggunaan alat dan mesin kopi, pembuatan resep menu dan hospitality.
“Disini kan ada history kopi juga seharusnya itu masih bisa dipertahankan di masa sekarang karena harga kopi sebenarnya tidak pernah turun dan stabil, semoga kawan-kawan di sini bisa menumbuhkannya kembali kopi yang ada di PPU ini agar dapat melestarikannya dan mandiri dari hulu hingga hilir,” pungkasnya. (log)