Nyaman Bagus Purwaniawan
Penajam, helloborneo.com – Komando Distrik Militer atau Kodim 0913 Penajam Paser Utara, berupaya melakukan pencegahan dan penanganan kasus kekerdilan anak (stunting) akibat kurang asupan gizi di daerah itu.
“Kami fokus program penurunan angka stunting laksanakan instruksi Presiden” tegas Komandan Kodim atau Dandim 0913 Penajam Paser Utara Letnan Kolonel Infantri Arfan Affandi di Penajam.
Sesuai instruksi Presiden Joko Widodo menyangkut program penurunan kekerdilan anak akibat kurang asupan gizi tersebut, Kodim 0913 Penajam Paser Utara langsung melakukan koordinasi dengan instansi serta lembaga terkait, terutama Dinas Kesehatan.
Kodim 0913 Penajam Paser Utara juga melakukan koordinasi dengan dengan Posyandu, menyangkut pemberian bantuan berupa makanan maupun vitamin untuk menunjang kesehatan masyarakat.
Pencegahan kekerdilan anak merupakan tugas lintas sektor, TNI terlibat langsung dalam upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia, termasuk di Kabupaten Penajam Paser Utara.
“Pencegahan kekerdilan anak tugas bersama, dan kampanye percepatan penurunan stunting merupakan kegiatan operasi selain perang,” jelas Dandim.
Penurunan kasus kekerdilan anak penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan, dan masyarakat diimbau agar kebutuhan gizi dan kualitas makanan bagi anggota keluarga dapat terpenuhi dengan baik.
Stunting disebabkan pola asuh saat anak masih dalam kandungan, sehingga orang tua harus diberikan pemahaman pola hidup sehat dan memenuhi nutrisi empat sehat, lima sempurna agar anak dalam kandungan mendapatkan nutrisi yang memadai.
“Jajaran kami telah lakukan sosialisasi pencegahan kekerdilan anak dari rumah ke rumah,” jelas Arfan Affandi.
Kekerdilan anak di daerah berjuluk Benuo Taka itu sampai akhir 2022 tercatat 897 kasus tersebar di empat kecamatan, dan stunting paling tinggi di Kecamatan Sepaku 378 orang.
Kecamatan Sepaku menjadi perhatian khusus untuk penanganan kekerdilan anak, apalagi wilayah tersebut ditetapkan menjadi kawasan inti Ibu Kota Negara atau IKN Indonesia baru bernama Nusantara, sehingga harus menghadirkan generasi yang kuat. (log)