Indonesia Jajaki Kerja Sama Bioteknologi-Biosains dengan Takeda Science Foundation

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Ist)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Ist)

Jakarta, helloborneo.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan ketertarikannya terhadap dukungan beasiswa program doktoral dan ilmuwan yang diberikan oleh Takeda Science Foundation selama 40 tahun terakhir.

Hal itu, disampaikan Menkes Budi saat menghadiri perayaan hari jadi ke-40 Takeda Science Foundation di Indonesia di Jakarta. Ia mengatakan hal itu sejalan dengan upaya Kemenkes dalam melakukam transformasi sumber daya manusia (SDM) Kesehatan di Indonesia.

“Saya sangat antusias saat mengetahui bahwa Takeda Science Foundation telah memberikan dukungan beasiswa untuk program doktoral dan ilmuwan dalam bidang bioteknologi dan biosains di Indonesia selama 40 tahun dan itu sangat luar biasa,” ujar Menkes Budi.

Ia melihat adanya potensi kerjasama antara Indonesia dengan Takeda Science Foundation yang luar biasa untuk mendukung kemajuan perkembangan bioteknologi dan biosains di Indonesia.

Ke depannya, Menkes Budi menginginkan adanya penjajakan kerjasama yang lebih dalam, salah satunya dengan mengetahui lebih jauh tentang Universitas terbaik dan profesor terkemuka di Jepang.

“Kemudian, saya ingin menghubungkan para dokter dan ilmuwan di Indonesia dengan para profesor dan Universitas terbaik di Jepang, sehingga mereka dapat belajar dari Jepang,” harap Menkes Budi.

Wakil Menkes Dante Saksono Harbuwono merupakan salah satu penerima manfaat dari beasiswa Takeda Science Foundation pada dua tahun terakhir saat menempuh pendidikan doktoralnya di Yamanashi University, Japan.

“Pada 2005, saya diberi kesempatan untuk mengejar gelar doktor di Universitas Yamanashi, Jepang. Sebagai penerima beasiswa Takeda Science Foundation, saya sangat berterima kasih karena telah mendukung dua tahun terakhir studi doktoral saya,” ujar Wamenkes Dante.

Takeda Science Foundation merupakan yayasan pemberi beasiswa asal Jepang untuk para ilmuwan asing dan dokter medis. Dukungan terhadap perkembangan bioteknologi dan biosains di Indonesia sudah berlangsung selama 40 tahun.

Juga telah memberi dukungan kepada 173 dokter dan ilmuwan asal Indonesia untuk menimba ilmu di negara asalnya Jepang. Selain itu, Takeda Foundation karena telah memenuhi kebutuhan Fomepizole di Indonesia untuk penyakit Gagal Ginjal Akut pada Anak (GGAPA) beberapa waktu lalu. (ip/log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.