Pemkab PPU Bersama TNI-Polri Cegah Kekerdilan Anak

Bagus Purwa

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten PPU Jansje Grace Makisurat. (ESY)
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten PPU Jansje Grace Makisurat. (ESY)

Penajam, helloborneo.com – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, bersama TNI dan Polri berkolaborasi melakukan pencegahan kekerdilan anak (stunting) atau gangguan pertumbuhan pada anak akibat kurang asupan gizi di daerah berjuluk Benuo Taka itu.

Pemerintah kabupaten, menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara Jansje Grace Makisurat di Penajam, berupaya melakukan pencegahan dan penurunan kekerdilan anak, serta kematian ibu dan bayi.

“Kami lakukan koordinasi lintas sektoral bersama TNI dan Polri untuk melakukan upaya pencegahan dan penurunan stunting,” tambahnya.

Bintara Pembina Desa (Babinsa) dari TNI dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) dari Polri dilibatkan dalam pencegahan dan penurunan kekerdilan anak.

Sebanyak 60 personel Bhabinkamtibmas dan Babinsa, jelas dia, ditugaskan untuk membantu dan mengawasi masyarakat di masing-masing wilayah kerja dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting.

Personel Babinsa dan Bhabinkamtibmas itu, melakukan kolaborasi pembinaan dengan Puskesmas dan mendatangi Posyandu, lanjut Jansje Grace Makisurat, sebagai upaya pencegahan dan penurunan kekerdilan anak.

Saat ini terdata balita yang stunting di Kabupaten Penajam Paser Utara sekitar 1.034 orang, tersebar di Kecamatan Penajam 345 anak, Kecamatan Waru 24 orang, Kecamatan Babulu 311 balita dan di Kecamatan Sepaku 354 orang.

Pencegahan dan penurunan kekerdilan anak sangat penting, kata Dandim 0913 Penajam Paser Utara Letnan Kolonel Infantri Arfan Affandi, pencegahan kekerdilan anak harus mulai dari masa kehamilan atau memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil.

“Perlu diberikan sosialisasi untuk hidup sehat mulai usia dini terutama pada wanita, dan masyarakat harus ikut berperan dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting,” ujarnya.

Permasalahan kekerdilan anak harus segera ditangani, tegas Kapolres Penajam Paser Utara Ajun Komisaris Besar Polisi Hendrik Eka Bahalwan, dengan melakukan berbagai kolaborasi bersama semua pihak dan elemen masyarakat

Stunting di Kabupaten Penajam Paser Utara bukan saja disebabkan kekurangan nutrisi atau gizi, tetapi Karena sanitasi yang tidak memadai dan keterbatasan air bersih juga dapat menimbulkan risiko kekerdilan pada balita. (adv/log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.