Edy Suratman Yulianto

Penajam, helloborneo.com – Pihak Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag), Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menunda pembangunan sarana penunjang Pasar Waru, di Desa Sesulu.
Pasar yang terletak di jalan provinsi Desa Sesulu tersebut dibangun 2016 silam, menggunakan alokasi anggaran dari pemerintah pusat sekitar Rp 7 miliar.
Sebelumnya, Dina KUKM Perindag Kabupaten PPU berencana melakukan pembangunan sarana penunjang, estimasi anggaran Rp 750 juta tahun 2023.
Namun kembali dikonfirmasi kelanjutannya, Kepala KUKM Perindag Kabupaten PPU, Saidin mengaku hal itu dikarenakan adanya permasalahan yang belum kelar.
“Ada permasalahan, tertunda mungkin 2024 kita akan laksanakan,” kata Saidin.
Disebutkannya bahwa saat ini sebagian area pasar belum bersertifikat. Itu pun menjadi kendala pihaknya untuk mengoperasikan pasar tersebut.
Proses untuk mendapatkan sertifikat tanah pasar waru itu, diakui dirinya sedang berproses di Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten PPU.
“Cuma pertama sertifikatnya belum selesai lokasi di pasar itu, jalan masuknya. Masih proses di Disperkimtan untuk sertifikat tanahnya,” ujarnya.
Nampak baru mengetahui permasalahan tersebut, Saidin tak ingin saat pembangunan sarana penunjang selesai pasar belum bisa dimanfaatkan.
“Jangan sampai sudah ada penunjangnya tapi belum bisa ditempati, kan hancur nanti,” ucapnya
“Kalau sudah keluar sertifikatnya nanti saya carikan dana lagi melalui pemerintah pusat, sekalian membangun pasar kering,” tambahnya. (adv/log)