Jakarta, helloborneo.com – Pada Januari 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) mecatat terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 2,57 persen. Inflasi provinsi y-on-y tertinggi terjadi di Provinsi Papua Tengah sebesar 4,76 persen.
Sedangkan inflasi terendah terjadi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 1,21 persen. Kemudian inflasi kabupaten/kota y-on-y tertinggi terjadi di Kab Toli Toli sebesar 6,76 persen dan terendah terjadi di Mamuju sebesar 0,86 persen.
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat konferensi pers Kamis (1/2/2024) mengatakan inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.
“Yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,84 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,01 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,37 persen,” kata Amalia.
Selanjutnya, kelompok kesehatan sebesar 1,88 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,68 persen, kelompok pendidikan sebesar 1,57 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,20 persen.
Kemudian kelompok transportasi sebesar 1,11 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,02 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,58 persen.
Sedangkan untuk kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,11 persen.
Amalia menjelaskan bahwa tingkat inflasi month to month (m-to-m) Januari 2024 sebesar 0,04 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Januari 2024 sebesar 0,04 persen.
“Sedangkan tingkat inflasi y-on-y komponen inti Januari 2024 sebesar 1,68 persen, inflasi m-to-m sebesar 0,20 persen, dan inflasi y-to-d sebesar 0,20 persen,” kata Amalia. (ip/log)