Legislator PPU Minta Perencanaan Pembangunan Harus Fokus dan Berkelanjutan

Anggota DPRD Kabupaten PPU, Abdul Rahman Wahid. (Ist)
Anggota DPRD Kabupaten PPU, Abdul Rahman Wahid. (Ist)

Penajam, helloborneo.com – Saat ini kondisi persentase kemiskinan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mencapai angka 7,61%, Angka ini naik dari tahun 2020 yaitu sebesar 7,3%. Kondisi ini mengindikasikan bahwa terjadi kenaikan jumlah penduduk yang hidup di bawah standar hidup layak.

Angka kemiskinan yang masih tergolong tinggi, menjadi problem utama pembangunan. Karenanya setiap daerah harus membuat perencanaan pembangunan yang fokus, berkelanjutan, sesuai prioritas, dan jangan atas selera.

“Maka saya minta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU harus fokus pada persoalan yang harus ditangani. Jangan terlalu banyak, karena nanti malah tidak tercapai,” ujar Anggota DPRD Kabupaten PPU, Abdul Rahman Wahid 

Untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran, masing-masing daerah harus berupaya menciptakan lapangan kerja, meningkatkan beragam potensi daerah, baik potensi sektor UMKM, wisata alam, ataupun budaya. 

“Bisa juga melalui berbagai pelatihan keterampilan untuk meningkatkan SDM, sehingga bisa menciptakan peluang usaha,” katanya..

Menurutnya, tidak sedikit desa/kelurahan yang memiliki kekayaan alam dan budaya lokal yang bila dikembangkan dan dikelola dengan baik, dapat menekan kemiskinan dan pengangguran. 

Antara lain goa-goa, pohon Aghatis tersebar dengan panorama alam memesona, aneka kuliner, serta beragam kebudayaan tradisional. Di samping itu juga potensi sektor pertanian, yakni beras hingga perikanan di Kecamatan Babulu yang telah terbukti mampu mensejahterakan masyarakat.

“Untuk penataaan tempat-tempat wisata yang bisa dieksplor, juga bisa minta anggaran ke pusat kalau perlu dikerjakan dengan pihak ketiga,” pungkasnya. (adv/log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.