Bagus Purwa
Penajam, helloborneo.com – Pengerjaan jalan bebas hambatan atau tol dari Kota Balikpapan menuju Kota Nusantara, ibu kota negara baru Indonesia yang dibangun pada sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, rata-rata mencapai 90 persen.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), kata Kepala Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara Danis Hidayat Sumadilaga di Penajam, sedang melakukan pengerjaan tol sesi 3A, 3B dan 5A.
“Kemajuan pengerjaan tol itu rata-rata sudah 90 persen, awal yang difungsikan satu jalur dengan masing-masing tiga lajur dan dua lajur digunakan menuju Kota Nusantara,” tambahnya.
Jalan bebas hambatan dari Kota Balikpapan menuju Kota Nusantara tersebut, lanjut dia, ditargetkan dapat difungsikan sebelum Upacara ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2024 yang digelar di ibu kota negara baru Indonesia.
Saat ini, waktu tempuh perjalanan darat dari Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur menuju Kota Nusantara lebih kurang dua jam 30 menit, tetapi melalui tol waktu tempuh hanya satu jam perjalanan darat.
“Kami sudah uji coba, kalau fungsional waktu tempuh perjalanan darat sekitar satu jam, hemat waktu satu setengah jam untuk sampai ke Kota Nusantara dari Kota Balikpapan,” jelasnya.
Selain jalan bebas hambatan, ia menimpali lagi, Plaza Seremoni (lapangan upacara) dan Kantor Kepresidenan di ibu kota negara baru Indonesia juga sudah bisa difungsikan untuk pelaksanaan upacara kemerdekaan.
Infrastruktur pengadaan air, yakni Intake Sepaku dan Bendungan Sepaku Semoi dipastikan sudah dapat mendukung kelancaran gelaran acara perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia di Kota Nusantara.
“Sumber air baku sudah ada dari Intake Sepaku kapasitas 3.000 liter per detik dan Bendungan Sepaku Semoi kapasitas 2.500 liter per detik yang sudah bisa difungsikan,” ujarnya.
Sumber air baku tahap satu bersumber dari Intake Sepaku, menurut Danis Hidayat Sumadilaga, yang diproses melalui instansi pengolahan air yang berada bersebelahan dengan Intake Sepaku.
Kemudian dialirkan melalui pipa sepanjang 16 kilometer menuju pusat pemerintahan Kota Nusantara, selanjutnya didistribusikan kepada setiap bangunan atau gedung yang digunakan untuk acara kenegaraan di ibu kota negara baru Indonesia. (log)