Subur – Humas Setkab PPU
Penajam, helloborneo.com – Penyebaran “Human Immunodeficiency Virus” (HIV) atau virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia, kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Arnold Wayong, sangat perlu diwaspadai.
“Setiap tahun orang yang terinfeksi HIV di Indonesia terus bertambah dengan cepat, di Kalimantan Timur (Kaltim) selama 2014-2015 ditemukan sekitar 3.845 orang terinfeksi HIV, termasuk di Penajam Paser Utara,” jelas Arnold Wayong, di Penajam, Senin.
Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, lanjutnya, merupakan jalur penyeberangan yang menghubungkan wilayah Kalimantan, sehingga penyebaran HIV/AIDS sangat perlu diwaspadai oleh seluruh masyarakat.
Arnold Wayong menjelaskan, HIV/AIDS merupakan penyakit yang sulit terdeteksi, untuk mengetahui seseorang terinfeksi HIV harus melalui pemeriksaan HIV atau tes darah. Namun perbandingannya 1 per 10 orang yang mau melakukan pemeriksaan HIV atau tes darah tersebut.
“Jika ditemukan 28 kasus HIV dengan kelipatan 10 di Penajam Paser Utara, maka masih ada sekitar 280 orang terinfeksi HIV di wilayah Penajam Paser Utara yang belum terdeteksi,” katanya.
Sebagai upaya pencegahan penyebaran HIV, kata Arnold Wayong, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menyediakan klinik “Voluntary Conseling and Testing” (VCT) atau layanan konseling dan test HIV sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di wilayah Penajam Paser Utara.
Direktur RSUD Penajam Paser Utara, Jense Grace Makisurat, membenarkan, RSUD sudah menyediakan klinik VCT untuk memberikan penanganan khusus terhadap penderita HIV/AIDS membantu Dinas Kesehatan dalam penanggulangan HIV di Penajam Paser Utara.
Dalam mendukung klinik VCT tersebut, tambahnya, RSUD telah melatih khusus tenaga medis untuk menangani HIV/AIDS. Sehingga penanganan atau pencegahan penyebaran HIV di masyarakat dapat dilakukan secara optimal.
Sementara itu, Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Provinsi Kaltim, Jananto, menjelaskan, orang beranggapan penyebaran HIV/AIDS hanya melalui hubungan seks bebas. Padahal berdasarkan data survei di Jakarta, jumlah penyebaran HIV/AIDS melalui seks bebas dan pemakai narkoba dengan jarum suntik seimbang. (bp/*esa)