Kambolo’
Penajam, helloborneo.com – Swasembada pangan tingkat nasional 2017 dan tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) 2018 dapat terwujud, kata anggota DPRD Dapil Waru-Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Anwar Sanusi, jika ada irigasi di wilayah Penajam Paser Utara.
“Lahan persawahan sekitar 14 ribu hektare di Penajam Paser Utara, sampai saat ini masih kekurangan perairan, jadi mustahil dapat mencapai target swasembada pangan,” ungkap Anwar Sanusi, di Penajam, Selasa.
Karena kekurangan pengairan tersebut, lanjutnya, rata-rata lahan yang ada, hanya mampu digarap satu kali dalam setahun oleh petani. Sehingga untuk meningkatkan produksi beras di wilayah Penajam Paser Utara harus ada pembangunan infrastruktur pengairan atau bendungan irigasi.
“Kalau untuk kabupaten ini saja, sebenarnya sudah swasembada pangan . Tapi untuk wujudkan swasembada pangan tingkat nasional 2017 dan swasembada pangan tingkat Kaltim 2018, sepertinya mustahil tercapai kalau tidak ada upaya membangun sistem pengairan,” jelas Anwar Sanusi.
Hasil penen tahun ini (2015), kata dia, tidak menunjukkan peningkatan dari tahun 2014 lalu. Karena banyak sawah petani yang tidak mendapatkan pasokan air yang cukup, serta penanganan hama yang tidak berjalan baik.
Anwar Sanusi menyatakan, masyarakat akan optimis swsembada pangan akan terwujud, kalau ada upaya pembangunan irigasi dari pemerintah provisnsi dan kabupaten .
Untuk itu, pihaknya akan menjalin komunikasi dengan DPRD Provinsi Kaltim terkait infrastruktur pertanian di wilayah Penajam Paser Utara.
“Kurangnya pasokan air produksi panen menurun tahun ini (2015).
Kebutuhan utama petani sumber pengairan, bagaimana bisa sawah digarap dua kali setahun kalau sumber air tidak tersedia,” kata politisi Partai Gerindra tersebut. (adv/bp/*log)