AH Ari B

“Incinerator” medis atau pengolahan sampah klinik yang dimilki RSUD Penajam Paser Utara (Bagus Purwa – Hello Borneo)
Penajam, helloborneo.com – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jense Grace Makisurat mengatakan, sampah klinik yang dihasilkan langsung dibakar di “incinerator” medis atau pengolahan sampah klinik dengan cara dibakar.
“Kami tidak pernah membuang sampah klinik, seperti bekas suntikan, plastik bekas infus dan sampah padat klinik lainnya ke sembarang tempat, sampah klinik itu kami bakar di “incinerator” sebelum dibuang ke tempat sampah umum,” jelas Grace Makisurat, di Penajam, Kamis.
“Kami memiliki dua “incinerator” medis, satu “incinerator” kapasitas 20 kilogram dan satu “incinerator” berkapsitas 30 ton, jadi sampah klinik yang dihasilkan sekitar 20 sampai 25 kilogram per hari itu langsung kami bakar dimesin pembakar tersebut,” ungkapnya.
RSUD Penajam Paser Utara, kata dia, juga sudah memiliki kelengkapan dokumen terkait pengolahan limbah atau sampah klinik dari Kementerian Kesehatan. Sehingga pengolahan sampah klinik atau limbah padat dan cair yang dilakukan RSUD sudah melalui prosedur sesuai ketentuan.
Selain itu RSUD Penajam Paser Utara, lanjut Grace Makisurat, juga disoroti DPRD terkait pelayanan di RSUD belum prima karena ada beberapa perawat kurang ramah dan tidak maksimal dalam melayani pasien.
“Di rumah sakit manapun pasti ada oknum yang sikapnya kurang ramah atau dianggap tidak maksimal, tapi bukan berarti semua perawat di rumah sakit itu sikapnya sama,” katanya menangapi sorotan Ketua Komisi I DPRD Penajam Paser Utara Fadliansyah, yang menyebutkan pelayanan di RSUD belum prima.
“Kritikan atau sorotan dari Ketua Komisi I DPRD itu dinilai kurang pas, jika dilontarkan dalam forum sebesar rapat paripurna ,” ujar Grace Makisurat.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam rapat paripurna penyampaian rekomendasi DPRD terhadap laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) akhin tahun anggaran 2014, Ketua Komisi I DPRD Penajam Paser Utara, Fadliansyah mengatakan jajaran direksi RSUD perlu berbenah karena banyak masyarakat mengeluhkan sikap perawat kurang ramah .
Selain itu juga menuding RSUD Penajam Paser Utara, tidak melakukan pengolahan limbah atau sampah klinik dengan baik, bahkan membuang sampah klinik ke sungai sehingga berpotensi merusak lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar. (bp/*esa)