Bagus Purwa
Penajam, helloborneo.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menyiagakan 107 personel mulai tujuh hari sebelum sampai tujuh hari sesudah Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriyah.
Pelaksana tugas Kepala BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara, Yahya, di Penajam, Rabu, mengatakan, BPBD menyigakan 23 personel di pos kesiapsiagaan, dengan tujuh titik pantau. Diantaranya pelabuhan “speedboat” dan klotok dan dari kilometer nol sampai petung, serta pantai Tanjung Jumlai, Pantai Corong, Tanjung Tengah dan Saloloang.
“Tujuh hari sebelum lebaran kami melakukan pantauan di pelabuhan “speedboat” dan klotok serta jalan dari kilometer nol sampai petung,” katanya.
“Satu hari setelah lebaran titik pantau difokuskan di pantai Tanjung Jumlai, pantai Corong, Tanjung Tengah dan Saloloang. Dimana dua hari setelah lebaran merupakan puncak wisata di pantai itu,” jelas Yahya.
Pos kesiagaan tersebut, lanjutnya, untuk penyelamatan secara cepat apabila terjadi insiden, serta pengamanan pantai terhadap pengunjung pantai Tanjung Jumlai, pantai Corong, Tanjung Tengah dan Saloloang yang melakukan wisata pasca Lebaran Idul Fitri 2015.
Selain menyiagakan 23 personel di pos kesiapsiagaan, kata Yahya, BPBD juga menyiagakan 84 personel dan 12 unit mobil pemadam kebakaran yang tersebar diempat kecamatan untuk mengamankan Kabupaten Penajam Paser Utara dari potensi kebakaran.
“Terdapat juga posko pemantauan di Kantor BPBD. Dan BPBD menyiapkan 84 personel serta armada pemadam kebakaran sebanyak 12 unit sebagai antisipasi tim melakukan gerak cepat memperkecil dampak-dampak yang timbul dari bencana kebakaran,” jelasnya
“Masyarakat untuk mewaspadai penggunaan kompor, lilin, korek api hingga petasan yang bisa memicu kebakaran. Sambungan instalasi listrik juga menjadi perhatian, kalau meninggalkan rumah mudik untuk mematikan listrik dan kompor serta kunci rumah seaman mungkin,” kata Yahya. (bp/*esa)