Legislator Penajam Kecewa Adanya Pungli di Pantai Tanjung Jumlai

Bagus Purwa

 

Sekretaris Komisi III DPRD Penajam Paser Utara, Jamaluddin (Bagus Purwa - Hello Borneo)

Sekretaris Komisi III DPRD Penajam Paser Utara, Jamaluddin (Bagus Purwa – Hello Borneo)

Penajam, helloborneo.com – Legislator DPRD Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jamaluddin merasa kecewa dengan adanya pungutan liar (pungli) yang dilakukan salah satu organisasi masyarakat atau ormas di lokasi wisata Pantai Tanjung Jumlai saat dipadati pengunjung setelah Idul Fitri.

“Saya kecewa adanya pungli di pantai Tanjung Jumlai saat dipadati pengunjung usai lebaran tahun ini (2015) yang dilakukan Ormas lokal. Padahal ada anggota kepolisian yang bertugas di pantai, tapi tidak melakukan penindakan terhadap ormas itu,” jelas Jamaluddin, di Penajam, Selasa.

“Ormas melakukan pungli itu beralasan hanya menarik sumbangan para pengunjung di pantai Tanjung Jumlai, tapi kalau meminta sumbangan tidak harus menyetop setiap kendaraan yang masuk ke pantai dan memaksa menyetorkan sejumlah uang, itu pemaksaan atau pemerasan,” katanya.

Jamaluddin yang menjabat sebagai Sekretaris Komsi III DPRD Penajam Paser Utara itu mengatakan, selayaknya ormas bisa meminta sumbangan setelah memberikan jasa pelayanan terhadap pengunjung di pantai Tanjung Jumlai.

“Seharusnya ormas berikan dulu jasa pelayanan kepada pengunjung, baru meminta sumbangan tapi mereka tidak memberikan jasa pelayanan apapun. Dan pungli yang dilakukan ormas itu selalu terjadi setiap tahun tapi tidak ada penindakan dari aparat keamanan,” jelasnya.

Kegiatan pungli yang dilakukan ormas tersebut, kata Jamaluddin, mengakibatkan kemacetan panjang sampai empat kilometer. Kegiatan pungli tersebut membuat seolah-olah warga Tanjung Jumlai yang memberlakukan tiket masuk kawasan pantai wisata Tanjung Jumlai.

“Pungli itu mencoreng nama baik warga sekitar, karena seolah-olah kami berlakukan tiket masuk kawasan pantai, padahal sumbangan iitu tidak pernah dirasakan warga Tanjung,” ujarnya.

“Katanya sumbangan itu untuk pembangunan tapi pembangunan apa, saya juga tidak tahu dipergunakan untuk apa uang pungli yang dikumpulkan ormas itu,” kata Jamaluddin.

Lokasi wisata pantai Tanujng Jumlai, menurutnya, selalu dipadati pengunjung setiap tahun usai Hari Raya Idul Fitri. Namun Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, tidak menarik retribusi karena belum ada infrastruktur yang dibangun untuk pelayanan dan kenyamanan pengunjung.

Selain itu kawasan pantai Tanjung Jumlai tersebut, tambah Jamaluddin, juga belum dibebaskan oleh Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, sehingga sampai sekarang areal wisata pantai Tanjung Jumlai tersebut masih merupakan milik warga setempat. (adv/bp/*esa)




3 thoughts on “Legislator Penajam Kecewa Adanya Pungli di Pantai Tanjung Jumlai

  1. Putra Pantai

    Bukan cuma pungli oleh ormas, penarikan uang parkir di tanjung jumlai juga banyak dikeluhkan pengunjung, setiap berhenti selalu dimintai uang parkir

    Reply
  2. ridwan

    kawasan wisata yg menarik,,, menjadi icon wisata bahari kab. PPU, namun campur tangan pemkab dan dinas terkait sangat mimim.. dari sarana dan prasarana. gak jelas arah pengembangan object wisata pantai di tanjung jumlai.
    yang ramai dan mudah di akses itu di Saloloang. namun sarana seperti tempat sampah yang memadai tidak ada begitupun penerangan saat malam hari di tepi pantai gak ada. jadinya malah ajang pasangan kasmaran mengumbar rasa mereka.
    kami setiap minggu berkunjung kesana, melalui kesempatan ini kami himbau agar pemkab atau dinas terkait memperhatikan ‘ ICON ‘ wisata panyai PPU

    Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.