AH Ari B
Penajam, helloborneo.com – Harga cabai tiung di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mengalami kenaikan mencapai Rp60 ribu per kilogram dari sebelumnya hanya Rp50.000 per kilogram atau naik sebesar Rp10 ribu karena pasokan mulai berkurang dari biasanya.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Kabupaten Penajam Paser Utara, Rusli, di Penajam, Kamis, mengatakan musim kemarau yang terjadi mengakibatkan pasokan cabai biasa atau cabai tiung berkurang sehingga harga cabai tersebut mengalami kenaikan.
“Harga cacabi itu mengalami kenaikan sejak pekan ketiga Agustrus ini karena pasokan dalam beberapa pekan terakhir mulai berkurang,” jelasnya.
Selain cabai tiung atau cabai biasa, lanjut Rulsi, harga cabai rawit, cabai keriting dan bawang putih juga mengalami kenaikan. dari hasil pantuan di pasar tradisional saat ini cabai rawit dijual dengan harga Rp55 ribu per kilogram, dan harga cabai keriting mencapai Rp30.000 per kilogram serta bawang putih dijual Rp25 ribu per kilogram.
Pasokan cabai disentra penghasil sayuran, menurutnya, semakin menurun karena banyak petani kesulitan menanam cabai dan mengalami gagal panen akibat kekurangan air, sementara permintaan terus mengalami peningkatan.
“Tanaman cabai para petani di daerah penghasil banyak mengalami kerusakan panen karena cuaca mengakibatkan pasokan berkurang,” ujar Rusli.
“Ketergantungan pasokan cabai dari produsen di luar cukup tinggi, juga pada pola distribusi. Kalau distribusi macet akan mengakibatkan harga akan naik sehingga sulit menstabilkan harga seperti sekarang,” ungkapnya.
Semantara untuk harga daging ayam potong, tambah Rusli, juga mengalami kenaikan dari Rp30.000 per kilogram menjadi Rp36 ribu per kilogram, serta telur ayam kampung dari Rp2.500 per butir menjadi Rp3 ribu per butir karena persdiaan dan pasokan berkurang. (bp/*esa)