Bagus Purwa

Kepala Bidang Tenaga Kerja, Disosnaker, Kabupaten Penajam Paser Utara, Sorijan Sihombing (Suherman – Hello Borneo)
Penajam helloborneo.com – Jumlah penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, yang tidak memiliki pekerjaan atau menganggur meningkat hingga mencapai 100 persen.
Kepala Bidang Tenaga Kerja Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Disosnaker) Kabupaten Penajam Paser Utara, Sorijan Sihombing, di Penajam, Jumat, mengatakan angka pengangguran tahun ini (2015) di Penajam Paser Utara meningkat sangat signifikan mencapai sekitar 100 persen dibanding dengan tahun sebelumnya (2014).
“Angka pengangguran tercatat Januari sampai Agustus 2015 mencapai 3.000 orang sedangkan tahun 2014 lalu penduduk yang tidak memilik pekerjaan hanya sekitar 1.500 orang, jadi terjadi peningkatan angka pengangguran 100 persen,” ungkapnya.
Meningkatnya angka pengangguran di Penajam Paser Utara, menurut Sorijan Sihombing, terjadi karena adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) atau pemecatan karyawan yang dilakukan beberapa perusahaan tambang batu bara, perkebunan dan perusahaan perkayuan.
“PHK tahun ini (2015) meningkat sampai 25 persen karena perusahaan mengalami penurunan pendapatan diakibatkan turunnya harga batu bara dan TBS (tandan buah segar) serta sulitnya bahan baku kayu sehingga perusahaan tidak mampu menutupi biaya produksi,” jelasnya.
“Januari sampai Agustus 2015 tercatat sebanyak 450 karyawan perusahaan di Penajam Paser Utara yang terkena PHK,” ujarnya.
Selain itu lanjut Sorijan Sihimbing, setiap tahun lulusan SMA/SMK sederajat berkisar 1.500 orang dan hanya sedikit yang melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Dan karena keterbatasan anggaran, Disosnaker Kabupaten Penajam Paser Utara, hanya mampu memberikan pelatihan sekitar 100 orang setiiap tahun.
Lapangan pekerjaan di Penajam Paser Utara, kata dia, sangat sedikit sementara pencari kerja semakin banyak. Lowongan pekerjaan yang banyak dibuka di sektor perkebunan, tambang batu bara dan perkayuan menurun.
Sedangkan untuk lowongan pekerjaan pada posisi tertentu, tambah Sorijan Sihombing, banyak pencari kerja di Penajam Paser Utara yang tidak memenuhi kualifikasi pendidikan, sehingga jumlah pencari kerja tidak sebanding dengan lapangan kerja yang tersedia. (bp/*esa)