Ribuan Hektare Sawah di Penajam Terancam Puso

AH Ari B

 

Penajam, helloborneo.com – Sebanyak 1.870 hektare padi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, terancam terkena puso atau gagal panen akibat kemarau panjang yang melanda daerah itu.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara, Bambang Marjuki di Penajam, Senin, mengungkapkan, berdasarkan survei di lapangan sampai saat ini tercatat 1.870 hektare lahan persawahan yang tersebar di wilayah Penajam Paser Utara dalam keadaan terancam puso.

“Rinciannya dari 1.870 itu seluas 936 hektare lahan swah kekeringan sedang dan 934 hektare kekeringan berat dan terancam puso,” jelasnya.

Sedangkan dari Agustus sampai pertengahan September 2015 ini, menurut Bambang Marjuki, sebanyak 741 hektare padi siap panen mengalami gagal panen akibat kemarau panjang yang melanda. Mayoritas yang terkena puso berada di Kecamatan Babulu, yakni seluas 577 hektare.

“Agustus sekitar 400 hektare padi terkena puso dan sampai saat ini tercacat 741 hekatare padi yang tersebar di wilayah Penajam Paser Utara, mengalami gagal panen atau puso,” katanya.

Bambang Marjuki mengimbau, masyarakat petani untuk beralih menanam tanaman palawija yang lebih tahan terhadap cuaca panas sehingga tidak mengalami kerugian, karea diprediksi musim kemarau akan melanda sampai Oktober 2015.

Petani yang gagal panen, tambahnya, bisa mengajukan permintaan bibit subsidi ke Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, paling lambat akhir Desember 2015.

“Para peteni segera ajukan permintaan bibit subsidi itu, karena dipastikan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, tidak akan memberian ganti rugi terhadap gagal panen yang diakibatlan oleh pengaruh iklim itu,” jelas Bambang Marjuki. (bp/*esa)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.