AH Ari B
Penajam, helloborneo.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, Fadliansyah mengatakan wilayah Kecamatan Sepaku sampai saat ini masih mengalami krisis air bersih akibat musim kemarau panjang yang melanda sejak agustus lalu.
“Banyak masyarakat di wilayah Kecamatan Sepaku masih kesulitan mencari air. Warga daerah pelosoknya bahkan harus membeli air, karena kantong-kantong air mengering akibat musim kemarau,” kata Fadliansyah kepada helloborneo.com, Sabtu (14/11).
Anggota DPRD Kabupaten PPU dari Daerah Pemilihan Sepaku ini juga menambahkan, keberadaan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kecamatan Sepaku masih belum optimal. Sedangkan solusi jangka panjang yang dilakukan pemerintah daerah dengan membangun bendungan Tengin Baru masih terbentur permasalahan lahan .
“Seharusnya pemerintah daerah dapat merencanakan solusi jangka pendek untuk mengatasi krisis air ini. Saya mengusulkan agar dapat dibangun sumur bor di beberapa daerah sebagai uji coba di tahun 2016 mendatang,” ungkap Fadliansyah.
Ditempat terpisah, menanggapi hal itu, Kepala Bidang Pengairan, Dinas PU Kimpraswil Kabupaten PPU, Supardi mengatakan pihaknya telah mengusulkan dana sebesar Rp40 miliar untuk membangun sumur bor di beberapa wilayah yang mengalami kekeringan saat kemarau panjang .
“Kami sudah mengusulkan dana pembangunan sumur bor sebanyak 16 titik di APBD 2016. Diantaranya di Kecamatan Sepaku dan Babulu masing-masing ada 6 titik dan Kecamatan Waru ada 4 titik. Masing-masing titik kami alokasikan anggaran sebesar Rp2,5 miliar lengkap dengan rumah sekaligus mesin pompanya,” jelasnya. (adv/rol)