Rapal JKN
Tana Paser, helloborneo.com – Ditengah lesunya pembinaan olahraga di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, menurut anggota DPRD Paser Ambo Pendre, Paser masih bisa berbangga memiliki atlet-atlet yang terus berjuang mengharumkan nama daerah di pentas kejuaraan regional dan nasional. Bahkan beberapa diantaranya akan mewakili provinsi Kalimantan Timur di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jawa Barat.
Sebagai Ketua Pengurus Cabang (Pengcab) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Paser, Ambo Pendre merasakan suka duka membina atlet dayung. Senang ketika menang bertanding, duka saat perjuangan mereka tak mendapat penghargaan yang sesuai.
“Selama ini semua cabang olahraga (cabor) minim dana. Untungnya dayung punya bapak angkat, tapi tak bisa juga terus-terusan minta. Dan Alhamdullilah, teman-teman semangat berjuang, meski tim dayung Jawa Barat dan Jawa Timur jauh hari sudah mempersiapkan diri, kita cuma punya waktu 25 hari tapi bisa finis urutan 3, sehingga berhasil merebut 1 tiket di PON 2016 untuk kategori dragon boad,” sambungnya.
Seandainya perahu dan dayung yang digunakan atlet Paser berkualitas sama dengan daerah-daerah lain, lanjut Ambo Pendre, bukan tidak mungkin atlet dayung Paser finis di urutan pertama.
“Dayung yang dipakai oleh atlet kita dari bahan kayu, sementara lawan menggunakan dayung impor yang harga satu dayungnya Rp4,2 juta. Dayung impor berbahan fiber, lebih ringan dari dayung kayu, jadi akan lebih cepat lagi kalau teman-teman memakai dayung itu,” ucapnya.
Setelah lolos PON 2016, atlet dayung Kabupaten Paser menjadi binaan Pengcab PODSI Kaltim, sehingga segala akomodasi dan fasilitas atlet Paser di PON 2016 menjadi tanggung jawab PODSI Kaltim.
“Perhatian Pemprov Kaltim olahraga sangat bagus, semoga pemerintah akan datang melalui Bupati dan Wakil Bupati Paser terpilih memberi perhatian lebih pada olahraga,” tandasnya. (rol)