Penajam Berikan Kemudahan Akses Pendidikan Korban Gempa-Tsunami

Ari B

Kepala Disdikpora PPU, Marjani.

Penajam, helloborneo.com – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, memberikan kemudahan akses pendidikan kepada anak-anak korban gempa dan tsunami Sulawesi Tengah, yang ikut mengungsi besama orang tuanya di daerah itu.

“Kami siap menampung anak-anak korban gempa-tsunami untuk mendapatkan pendidikan dari tingkat sekolah dasar hingga menengah atas,” kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Penajam Paser Utara, Marjani ketika ditemui helloborneo.com di Penajam, Kamis.

Menurut dia, anak-anak pengungsi dari Kota Palu, Sigi dan Donggala diberikan kebebasan untuk memilih sekolah di sekitar tempat mereka tinggal saat ini.

Bukan itu saja, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara juga memberikan fasilitas berupa seragam, buku serta keperluan sekolah lainnya kepada anak-anak korban gempa dan tsunami tersebut.

“Hingga saat ini baru ada tiga orang anak pengungsi dari Sulawesi Tengah yang mendaftar sekolah di tingkat pendidikan menengah atas,” ungkapnya.

Untuk kuota murid di masing-masing tingkat pendidikan di Kabupaten Penajam Paser Utara, lanjut ia masih mencukupi untuk menampung sekitar 50 anak didik baru.

“Sekolah dasar hingga menengah atas di wilayah Penajam Paser Utara masih bisa menampung lebih kurang 50 anak-anak korban gempa-tsunami yang mengungsi ke daerah setempat,” ujar Marjani.

Ia menjelaskan anggaran pendidikan bagi anak-anak pengungsi dari Sulawesi Tengah itu berasal dari bantuan atau donasi yang terkumpul di Posko Bantuan Gempa dan Tsunami, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara.

Pengungsi dari Kota Palu, Sigi dan Donggala yang berada di Kabupaten Penajam Paser Utara bukan hanya laki-laki dan perempuan dewasa, namun juga anak-anak usia sekolah.

“Anak-anak yang ikut mengungsi bersama orang tuanya itu masih usia sekolah yang saat ini terpaksa berhenti sementara, dan harus mendapatkan pendidikan yang layak,” tambah Marjani.

Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala dilanda gempa berkekuatan 7,4 skala Richter pada Jumat petang 28 September 2018. Setelah itu menyusul tsunami menghantam Palu, gelombang setinggi 3 meter dari laut naik jauh hingga ke daratan dan menyapu kawasan permukiman dan tempat berkumpulnya orang di Palu. (bp/hb)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.