Roy MS
Balikpapan, helloborneo.com – Peredaran gelap pil koplo di Kota Balikpapan diam-diam masih cukup marak.
Hal ini terbukti dari serangkaian penyergapan terhadap delapan anggota jaringan pengedar oleh petugas gabungan Satresnarkoba Polresta Balikpapan dan Unit Reskrim Polsek Balikpapan Timur sejak 5 hingga 14 Januari 2022 lalu.
Kasatresnarkoba Polresta Balikpapan AKP Tasimun menerangkan, rangkaian penyergapan diawali dengan mengamankan tersangka L dan A. Dari keduanya polisi menemukan barang bukti 1.000 butir dobel l pada 5 Januari 2022 lalu.
Setelah melakukan pengembangan, masih di hari yang sama, petugas menangkap lagi dua tersangka yakni F dengan barang bukti seribu butir dobel L.
Kemudian pada tanggal 14 Januari 2022, polisi kembali mengamankan tersangka R alias W dengan barang bukti 10.500 butir dobel l. Tersangka diamankan saat berada di rumahnya di kawasan Sumber Rejo, Balikpapan Tengah.
“Jadi akhir-akhir ini, kita berhasil amankan delapan tersangka. Ada dua tkp, dan tiga tkp lagi oleh Polsek Timur,” terang Tasimun.
Sementara itu, dari penangkapan empat tersangka oleh Polsek Balikpapan Timur, berhasil ditemukan 941 butir dobel LL.
“Kalo dari hasil penyidikan, semua dari satu induk atau jaringan. Pemasok dari Jawa namun melalui Banjarmasin,” lanjutnya.
Modus operandi sindikat ini dengan cara mengantar barang melalui kurir ketempat yang telah ditentukan oleh bandar. Rata-rata sasaran peredaran sindikat pengedar tersebut adalah kalangan remaja.
“Sasaranya semua masyarakat, ada remaja, anak-anak, dan para pekerja,” imbuhnya.
Untuk proses hukum lebih lanjut, para tersangka menjalani penahanan di Mapolresta Balikpapan dan Mapolsek Balikpapan Timur. Masing-masing dijerat dengan Pasal 197 Undang Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, yang ancaman hukumannya pidana kurungan penjara maksimal 15 tahun dan denda Rp.1,5 Miliar. (yor)
